Siraman adalah upacara adat ritual warisan nenek moyang kita
yang mengandung banyak falsafah di dalamnya. Dalam tiap langkah pada prosesi
siraman dimaknakan agar para calon pengantin membersihkan diri dan hati
sehingga semakin mantap untuk melangsung pernikahan esok harinya. Pada upacara
yang lebih bersifat intern ini seluruh keluarga besar berkumpul, berbagi suka,
memberikan doa restu dan dukungan moral pada sang calon pengantin untuk
memasuki fase baru dalam kehidupannya. Dengan diiringi suara gamelan
menambah ketenangan dan ketentraman jiwa juga menambah kesakralan upacara
siraman tersebut.
Mandi dalam
kehidupan sehari-hari dilakukan agar orang menjadi bersih badannya, segala
kotoran yang melekat di badan akan hilang tersapu air dan sabun. Akan tetapi
hakikat dari mandi (siraman) dalam upacara pengantin adat Jawa tidak hanya
sekedar membersihkan wadag/badan tetapi juga membersihkan jiwa. Membersihkan
diri dari noda dan dosa serta sifat-sifat yang kurang baik. Membersihkan segala
gangguan agar supaya pada saat prosesi ijab qabul tidak lagi ada aral yang
melintang. Pengantin agar dapat memulai hidup baru dengan keadaan yang bersih
dan suci. Filsafat Jawa adalah ngudi kawicaksanan dengan mengetahui awal dan
akhir kehidupan sehingga akan mencapai tujuan sangkan paraning dumadi. Untuk
sampai sangkan paraning dumadi maka manusia wajib melakukan penyucian dan
pembersihan.
Bersih yang
dimaksud adalah bersih dari segala dosa artinya harus melakukan piwulang-piwulang
keutamaan dengan tidak lupa pada Tuhan. Secara rasional siraman (mandi)
mempunyai pengaruh secara fisik, badan yang loyo akan menjadi segar apabila
terkena siraman air, indera penciuman akan terpuaskan dengan wanginya
bunga-bunga sritaman, indera peraba dapat menikmati segarnya air yang menyapu
tubuh, indera penglihatan menjadi bahagia melihat air yang diberi berbagai
macam bunga, air yang dipakai diambil dari tujuh sumber mata air yang
dipercaya. Air siraman dinamakan air perwitasari, perwita berarti suci
sedangkan sari berarti bunga. Oleh karena itu sebelum melangsungkan perkawinan
maka calon pengantin perlu bersuci karena perkawinan adalah peristiwa yang suci
untuk membangun keluarga yang “samawa” amiiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar