Jumat, 14 Agustus 2015

Pranatacara

Menjadi seorang pembawa acara selain kudu menguasai acara dari A sampai Z, juga harus mempunyai kemampuan berbicara dengan baik. Hal yang sama juga berlaku untuk pembawa acara dalam bahasa Jawa alias Pranatacara.

Bahasa Jawa yang banyak digunakan pranatacara umumnya bukan bahasa Jawa sehari-hari, melainkan Bahasa Jawa Kawi atau Bahasa Jawa Kuno.

Ada beberapa hal yang perlu dikuasai seorang pranatacara, di antaranya gaya bahasa, intonasi, memahami makna atau filosofi dari bahasa Jawa kawi yang digunakan hingga mengatur gerak tubuh dan ekpresi wajah. Seorang pranatacara juga perlu memahami tembang dan karawitan (gending), termasuk kemampuan dalam berpakaian adat Jawa yang baik dan benar.

Selain dalam penguasaan vokal dan intonasi, Pranatacara juga harus mampu nyandra atau mendeskripsikan keadaan atau seseorang dengan menggunakan Bahasa Jawa Kawi.

Kini semakin jarang anak muda yang mempelajari budaya Jawa terutama pranatacara, sehingga diharapkan Pranatacara Senior mau “nguri-uri” atau melestarikannya dengan cara menurunkan pengetahuannya pada generasi muda supaya banyak yang tertarik menjadi seorang Pranatacara Profesional. Pasalnya,  disamping bertujuan melestarikan kebudayaan, Pranatacara Profesional juga memiliki prospek yang menjanjikan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar