Rabu, 24 Juni 2015

Upacara Siraman Adat Jawa

Siraman adalah upacara adat ritual warisan nenek moyang kita yang mengandung banyak falsafah di dalamnya. Dalam tiap langkah pada prosesi siraman dimaknakan agar para calon pengantin membersihkan diri dan hati sehingga semakin mantap untuk melangsung pernikahan esok harinya. Pada upacara yang lebih bersifat intern ini seluruh keluarga besar berkumpul, berbagi suka, memberikan doa restu dan dukungan moral pada sang calon pengantin untuk memasuki fase baru dalam kehidupannya. Dengan diiringi suara gamelan menambah ketenangan dan ketentraman jiwa juga menambah kesakralan upacara siraman tersebut.
Mandi dalam kehidupan sehari-hari dilakukan agar orang menjadi bersih badannya, segala kotoran yang melekat di badan akan hilang tersapu air dan sabun. Akan tetapi hakikat dari mandi (siraman) dalam upacara pengantin adat Jawa tidak hanya sekedar membersihkan wadag/badan tetapi juga membersihkan jiwa. Membersihkan diri dari noda dan dosa serta sifat-sifat yang kurang baik. Membersihkan segala gangguan agar supaya pada saat prosesi ijab qabul tidak lagi ada aral yang melintang. Pengantin agar dapat memulai hidup baru dengan keadaan yang bersih dan suci. Filsafat Jawa adalah ngudi kawicaksanan dengan mengetahui awal dan akhir kehidupan sehingga akan mencapai tujuan sangkan paraning dumadi. Untuk sampai sangkan paraning dumadi maka manusia wajib melakukan penyucian dan pembersihan.

Bersih yang dimaksud adalah bersih dari segala dosa artinya harus melakukan piwulang-piwulang keutamaan dengan tidak lupa pada Tuhan. Secara rasional siraman (mandi) mempunyai pengaruh secara fisik, badan yang loyo akan menjadi segar apabila terkena siraman air, indera penciuman akan terpuaskan dengan wanginya bunga-bunga sritaman, indera peraba dapat menikmati segarnya air yang menyapu tubuh, indera penglihatan menjadi bahagia melihat air yang diberi berbagai macam bunga, air yang dipakai diambil dari tujuh sumber mata air yang dipercaya. Air siraman dinamakan air perwitasari, perwita berarti suci sedangkan sari berarti bunga. Oleh karena itu sebelum melangsungkan perkawinan maka calon pengantin perlu bersuci karena perkawinan adalah peristiwa yang suci untuk membangun keluarga yang “samawa” amiiin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar